You are currently viewing Tips Perawatan Pasien Stroke Dirumah

Tips Perawatan Pasien Stroke Dirumah

Penyebab utama kecacatan usia 45 tahun ke atas adalah stroke. Tingkat keparahan stroke bervariasi. Sebagian pasien dapat melakukan aktivitas sehari – hari dengan mandiri, namun banyak yang mengalami gejala berat sehingga butuh bantuan untuk melakukan berbagai aktivitas.  Selama perawatan di rumah, keluarga berperan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan penderita stroke untuk mandiri, meningkatkan rasa percaya diri, meminimalkan kecacatan menjadi seringan mungkin serta mencegah terjadinya serangan ulang stroke.

Merawat pasien stroke di rumah dapat dilakukan sebagai berikut :

Bantu untuk berpindah tempat. Jika masih mengalami gejala seperti kelemahan anggota gerak, pasien belum mampu bergerak sendiri maka bantulah  saat ingin berjalan atau dampingi untuk menghindari resiko jatuh.

Ajak untuk bergerak, seperti menggerakkan sendi-sendi di tubuhnya setiap hari, termasuk area yang lemah. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh tersebut. Ini adalah aktivitas tambahan untuk melatih otot dan saraf di area yang lemah, selain dengan mengunjungi tempat rehabilitasi medis.

Bantu pasien untuk makan, pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan atau disfagia. Beberapa pasien juga ada yang menggunakan selang makan. Memposisikan  duduk dengan lebih tegak ketika sedang makan. Hal ini untuk mencegah terjadinya tersedak, yang bisa membahayakan nyawa. Gunakan MAS Backrest untuk membantu posisi duduk yang lebih tegak dan mencegah ulkus dekubitus yaitu luka akibat berbaring terlalu lama.

Pasien stroke sering kali mengalami gangguan bicara, agar dapat kembali berkomunikasi dengan lancar, sering mengajak mengobrol dan menyemangati untuk berusaha berbicara dan latihan dengan  menulis di kertas.

Melatih kesehatan otak dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitar. Ciptakan lingkungan yang aman namun tetap nyaman misalnya, mengatur tempat tidur dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien. Letakkan alat bantu bangun agar tidak mudah terpeleset atau terjatuh. Membantu mengingatkan jadwal minum obat dan  jadwal kunjungan ke klinik rehabilitasi medis.

Tinggalkan Balasan