Nyeri Sendi pada Lansia Sering Disalahartikan
Banyak lansia mengalami nyeri sendi, kaku di pagi hari, atau rasa tidak nyaman saat bergerak. Keluhan ini kerap langsung disebut sebagai “rematik”, padahal tidak semua nyeri sendi memiliki penyebab yang sama. Dua kondisi yang paling sering tertukar adalah osteoarthritis dan rematik, meskipun keduanya berasal dari mekanisme yang berbeda.
Kesalahpahaman ini membuat sebagian lansia kurang mendapatkan penanganan yang sesuai. Padahal, memahami perbedaan antara osteoarthritis dan rematik dapat membantu menentukan langkah perawatan yang lebih tepat agar mobilitas dan kualitas hidup tetap terjaga.
Apa Itu Osteoarthritis?
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang terjadi ketika tulang rawan sebagai bantalan sendi mulai menipis. Tulang rawan berfungsi menjaga agar pergerakan sendi tetap halus dan tidak menimbulkan gesekan berlebih. Ketika lapisan ini menurun, sendi menjadi lebih mudah terasa nyeri, kaku, dan sulit digerakkan.
Osteoarthritis berkembang secara perlahan dan umumnya berkaitan dengan proses penuaan serta beban berlebih pada sendi. Lutut, pinggul, tulang belakang, dan tangan merupakan area yang paling sering terdampak. Gejala OA biasanya terasa lebih kaku di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak, lalu membaik secara perlahan setelah tubuh mulai aktif.
Mengenal Rematik Lebih Jauh
Berbeda dengan osteoarthritis, rematik atau rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sendi yang sehat dan menimbulkan peradangan kronis.
Rematik dapat muncul di usia yang lebih muda dan sering menyerang sendi secara simetris, seperti kedua pergelangan tangan atau kedua lutut sekaligus. Selain nyeri dan kaku, rematik juga kerap disertai pembengkakan, rasa hangat pada sendi, serta kekakuan pagi hari yang berlangsung lebih lama.
Karena melibatkan sistem imun, rematik umumnya membutuhkan pengawasan medis yang lebih intensif dibandingkan osteoarthritis.
Perbedaan Osteoarthritis dan Rematik yang Perlu Diketahui
Secara sederhana, osteoarthritis terjadi akibat keausan sendi seiring waktu, sedangkan rematik disebabkan oleh peradangan akibat gangguan sistem imun. OA berkembang perlahan dan erat kaitannya dengan usia serta aktivitas, sementara rematik bisa muncul lebih cepat dan berdampak pada beberapa sendi sekaligus.
Dengan memahami perbedaan ini, lansia dan keluarga dapat mengambil langkah perawatan yang lebih tepat, mulai dari pengaturan aktivitas harian hingga dukungan tambahan untuk menjaga mobilitas.
Tetap Aktif dengan Dukungan yang Tepat
Baik osteoarthritis maupun rematik tidak selalu berarti lansia harus berhenti bergerak. Aktivitas ringan dan terkontrol justru membantu menjaga kelenturan sendi serta kekuatan otot penopang.
Pada kondisi tertentu, alat bantu mobilitas dapat memberikan rasa aman dan mengurangi beban pada sendi. Tongkat jalan dengan desain ergonomis seperti Stylish Canes membantu menjaga keseimbangan saat berjalan tanpa mengurangi kenyamanan. Sementara itu, bagi lansia yang membutuhkan dukungan lebih stabil, Harlee Rollators memberikan penopang ekstra dengan roda dan sistem pengereman yang mendukung pergerakan lebih percaya diri.
Menjaga Kualitas Hidup di Usia Lanjut
Nyeri sendi tidak selalu harus membatasi aktivitas. Dengan memahami perbedaan osteoarthritis dan rematik, lansia dapat lebih bijak dalam merawat sendi dan menjaga tubuh tetap aktif.
Melalui gaya hidup sehat, aktivitas fisik yang sesuai, serta dukungan yang tepat, lansia tetap dapat menikmati hari-hari dengan lebih mandiri dan nyaman. Karena pada akhirnya, menjaga sendi berarti menjaga kebebasan bergerak dan kualitas hidup di usia lanjut.
